2 Hal yang Harus Dipunyai Mode Designer saat sebelum Mengawali Usaha
Sangat sedikit yang mengetahui—bahkan mereka yang pilih karir jadi mode designer dan membangun merek sendiri—bahwa dalam realitanya 90 % tugas seorang mode designer sukses bergelut di masalah usaha. Cuma 10 % waktu yang ada untuk kerjakan desain (kerja-kerja artistik) (Toby Meadow, 2009. How to Set Up and Run A Mode Cap, Laurence King Publishing Ltd.). Hal tersebut dianggap oleh Paul Smith, pendesain Inggris. “On being ‘90 per cent businessman and 10 per cent designer,” kata Smith, seperti d ikutip Brenda Polan dan Roger Tredre (The Great Mode Designers, 2009. New York: Berg).
“Tinggal mengaryakan orang untuk mengurusi usaha, dan saya konsentrasi seutuhnya ke masalah desain dan membuat pakaian,” kata seorang pelajar di salah satunya sekolah mode di Jakarta. Saya percaya jawaban semacam itu sebagai wakil beberapa orang yang click here memandang masalah usaha bukan sisi dari tugas seorang mode designer. Bahkan juga, saya sebelumnya pernah temukan seseorang yang telah membuat koleksi baju sampai dua musim tapi tidak paham tentu apa yang perlu ditanganinya selanjutnya. ia mengetahui jika baju-bajunya harus dipasarkan, tapi ia bahkan juga tidak dapat membuat penghitungan jeli berapakah harga pakaiannya, bagaimana menjualnya, dan sebagainya.
Seorang mode designer dapat mengaryakan seorang atau sebagian orang pakar yang bertanggungjawab mengurus usahanya ialah keadaan yang menyaratkan minimal dua hal. Pertama, memiliki dana lumayan besar untuk bayar tenaga kerja dengan ketrampilan di bagian mode yang pahami benar bagaimana mengurus usaha mode. Ke-2 , memiliki pengetahuan usaha yang memenuhi hingga memahami benar tenaga kerja dengan ketrampilan apa yang diperlukan untuk memulai usaha mode hingga menghasilkan keuntungan.
Pertanyaannya, apa ke-2 persyaratan itu dapat menjamin usaha mode Anda jalan dan sukses dengan komersil? Silahkan kita awali dengan sejumlah pengandaian.
Pertama, bila Anda memiliki persyaratan pertama, berapa besar dana yang Anda punyai untuk mengongkosi keperluan usaha sampai bisa menghasilkan penghasilan dan keuntungan? Apa Anda telah memiliki gagasan dan penghitungan jeli mengenai itu? Berapakah lamanya waktu yang diperlukan untuk memperoleh penghasilan dan keuntungan, dan apa jaminannya? Apa Anda telah memiliki gagasan dan proses bagaimana mengurus permodalan? Apa Anda memiliki pengetahuan mencukupi mengenai beberapa sumber permodalan dan prosesnya (di luar sumber dana individu dan keluarga) yang dapat Anda akses dan tidak memperberat?
Ke-2 , bila Anda memiliki persyaratan ke-2 , bagaimana Anda mengartikan pengetahuan Anda ke usaha nyata dengan dampak negatif yang nyata? Bagaimana Anda pastikan beberapa orang yang menolong Anda searah dengan misi serta visi usaha Anda? Bagaimana Anda menyesuaikan kerja-kerja inovatif Anda dengan tuntutan usaha yang fokus keuntungan? Darimanakah Anda akan memperoleh sumber permodalan untuk mengongkosi keperluan operasional usaha Anda?
Dari 2 pengandaian di atas, kita dapat menyaksikan ada beberapa pertanyaan—dan tetap diperpanjang—yang harus dijawab saat sebelum Anda mengawali memulai usaha untuk raih keuntungan. Itu maknanya, sekalinya Anda memiliki ke-2 persyaratan di atas, Anda dituntut memiliki fondasi sebagai injakan sekalian jadi dasar saat arahkan cara Anda saat jalani usaha mode.